Menurut Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara, Lembu Tal atau Dyah Singamurti adalah putri dari Mahisa Campaka, putra Mahisa Wonga Teleng, putra Ken Arok, pendiriKerajaan Singhasari.
Lembu Tal menikah dengan Rakeyan Jayadarma, putra Prabu Guru Darmasiksa rajaKerajaan Sunda-Galuh yang memerintah tahun 1175-1297. Dari perkawinan itu lahirRaden Wijaya.
Rakeyan Jayadarma menjadi putra mahkota yang berkedudukan di Pakuan. Akan tetapi ia meninggal dunia karena diracun oleh musuh. Sepeninggal suaminya, Dyah Lembu Tal membawa Raden Wijaya pergi dari Pakuan. Keduanya kemudian menetap di Singhasari, negeri kelahiran Lembu Tal.
Dengan demikian, naskah di atas menunjukkan kalau Raden Wijaya memiliki hubungan darah dengan keluarga Kerajaan Sunda-Galuh.
(Sumber : Wikilopedia Indonesia )
Kalau benar adanya, berita yang ditulis dalam Lontar tersebut, maka Negara kertagama tak punya kekuatan apapun menolak keberadaan tokoh Sang Rama Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit. Alur cerita dalam Negara kertagama pada bagian awal, yang mengisahkan Sang Rama Wijaya ternyata dirubah atas permintaan Sang raja yang sakit hati dengan keluarga ayahnya di negeri Pakuan, yang mengusir ibunya, Diah Singamurti sepeninggal ayahndanya Putra Mahkota Pakuan Rakeyan Jayadarma yang meninggal diracun akibat perebutan kekuasaan dengan saudaranya.
Polemik Pakuan, intrik politik, perebuatan kekuasaan dan fitnah bagi Diah Lembu Tal / Diah Singamurti menjadi catatan kelam yang diwariskan pada Sang Putra yaitu Wijaya. Untuk itu : ikuti kisah perjalanan Diah Singamurti dalam cerita "PENDEKAR GUNUNG SALAK"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar